Visa Oh Visa (Lagi): Catatan Kecil Soal Visa Korea

31 Dec

korea 1-thumb-400x280-70056

Korea Oh Korea

Korea Selatan, menurut gue adalah negara yang sukses menjual pariwisata negaranya lewat marketing. Jurus-jurus marketing yang OK dipake buat promosiin negaranya lewat social media, media cetak ataupun media elektronik. Turisme Korea Selatan itu udah kaya “produk” kalo menurut gue, soalnya branding-nya bagus,berstruktur dan lengkap. Logo, ada; Tagline, ada; Socmed, ada; Website, ada; Bahkan brand ambassador-nya pun ada. Itu masih ditambah product placement campaign soal turisme di tiap film dan drama mereka. Hebat kan? Kapan ya Indonesia bisa kaya gitu?

Yak! Kali ini, terbujuk campaign marketing soal turisme Korea Selatan yang merajalela, plus gue juga suka sih budaya Korea, akhirnya gue memutuskan buat traveling ke Korea Selatan. Setelah nyari tiket murah LCC (Low Cost Carrier) pas ada promo bulan Februari tahun ini dan dapet, gue pun apply visa buat bisa masuk ke negara ginseng.

Cara Apply Visa Korea

Biarpun gue udah pernah apply dan dapet visa schengen tahun 2012 lalu, tetep aja apply visa Korea ini bikin gue deg-degan. Baca-baca di blog traveling, ternyata kok banyak aja visa aplikasi yang ditolak. Gue tambah deg-degan deh. Syarat-syarat visa Korea sih gampang (menurut website resmi-nya), ini nih:

– Paspor Asli dan Fotokopi Paspor (halaman identitas beserta visa/cap negara-negara yang telah dikunjungi)
– Formulir Aplikasi Visa (dengan satu lembar foto yang ditempel pada kolom foto)
– Kartu Keluarga atau Dokumen yang dapat membuktikan hubungan kekeluargaan
– Surat Keterangan Kerja dan Fotokopi SIUP Tempat Bekerja- Jika tidak bekerja tidak perlu menyertakan
– Surat Keterangan Mahasiswa/Pelajar, bagi yang masih bersekolah
– Fotokopi Bukti Keuangan, pilih salah satu:
* Surat Pajak Tahunan (SPT PPH-21) yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak RI
* Surat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak RI
* Rekening koran tabungan 3 bulan terakhir dan surat referensi bank
* Surat keterangan dan copy kartu membership golf
* Surat keterangan dan copy kartu membership hotel bintang 5
* Surat keterangan pemegang program jamsostek
* Slip gaji atau bukti tunjangan pensiun

** Untuk tipe visa C-3 Multiple silahkan untuk melihat persyaratan Multiple Visa
** Jika berstatus mahasiswa harus melampirkan surat keterangan mahasiswa dan bukti keuangan orang tua
** Ibu rumah tangga dan yang masih belum memiliki pekerjaan/penghasilan harus melampirkan bukti keuangan suami atau keluarga
** Bagi pengusaha yang ingin mengajak serta asisten rumah tangga, harus melampirkan surat sponsor dari Employernya (surat keterangan kerja, kartu keluarga, bukti keuangan tidak perlu dilampirkan)

** Dokumen yang telah dilampirkan jika dianggap masih belum lengkap oleh Consul maka pihak Kedubes Korea berhak untuk meminta tambahan dokumen

sumber: Website Kedutaan Besar Republik Korea

Tapi ya, justru syarat-syarat ini nih yang bikin calon-calon peng-apply visa kaya gue jadi nebak-nebak. Contohnya, ngga ada patokan gimana pas foto yang benar. Di beberapa blog yang bahas soal visa Korea, gue baca kalau itinerary sama rekening tabungan itu hukumnya wajib. Padahal dipersyaratan yang ada di website, bukti keuangan bisa salah satu, either buku tabungan, SPT atau yang tertera diatas dan itinerary tidak ada. Wah! Daripada spekulasi, akhirnya gue mutusin buat penuhin semua persyaratan sama persis kaya pas gue apply visa schengen.

– Formulir aplikasi visa yang telah diisi dengan lengkap dan dibubuhi tandatangan asli oleh pemohon.
– 1 (satu) buah pas foto terbaru dan berwarna (ukuran 3,5×4,5 cm dengan latar belakang putih dan sesuai dengan standard dari ICAO).
– Paspor yang masih berlaku 
– Fotokopi paspor yang isinya halaman identitas beserta visa/cap negara-negara yang telah dikunjungi
– Surat keterangan kerja yang menyatakan posisi dari pemohon, jangka waktu bekerja, konfirmasi bahwa pemohon telah mendapatkan ijin cuti untuk periode liburan tersebut dan bahwa pemohon akan kembali bekerja setelah kembali ke Indonesia.
– Surat referensi bank dan fotokopi otentik bukti keuangan pribadi selama 3 bulan terakhir.
– Fotokopi SPT-PPH21
– Bukti pemesanan tiket penerbangan atau tiket yang telah diterbitkan untuk perjalanan ini. Dari rencana perjalanan ini harus dapat dibuktikan bahwa lama kunjungan tidak melebihi 90 hari.
– Fotokopi dari bukti akomodasi (hotel voucher/pemesanan hotel) untuk seluruh masa kunjungan.
– Fotokopi SIUP tempat bekerja
– Fotokopi kartu keluarga
– Fotokopi akte kelahiran

Untuk bukti tabungan, jumlah rekening gue ngga kaya yang orang-orang bilang di blog traveling, which is kudu ada IDR 50 juta. Jumlah tabungan gue jauh di bawah itu. Ngga usah terlalu khawatir soal tabungan. Asumsinya buat minimal tabungan adalah jumlah hari X IDR 1 juta plus ditambah jumlah harga tiket PP. Untuk lebih meyakinkan, bisa juga loh sertain perkiraan jumlah total budget di itinerary. Oh iya, dana di tabungan kalau bisa didiemin selama 3 bulan. Cara ngaturnya, isi aja tabungan berkala setiap bulan, jangan tiba-tiba ada dana besar masuk pas bulan ke tiga. Setelah itu jangan lupa juga, sertain surat referensi bank tempat nabung. Gue pake bank Mega, which is biaya admin buat surat referensi ini adalah IDR 75 ribu

Nah! Setelah semua dokumen lengkap, boleh lah langsung ke konsuler kedutaan besar Republik Korea di Gatot Subroto. Alamat lengkapnya di Jl. Jendral Gatot Subroto Kav.57 samping RS. Medistra. Masuk kedalamnya ngga usah buat janji, cukup dateng antara hari Senin – Jumat jam 09.00 sampai jam 12.00. Semakin pagi semakin bagus lah, biar ngga antri. Begitu sampai di tempat visa center-nya, gue sempet heran juga soalnya screening-nya ngga seketat kedutaan negara Eropa. Applicant bisa bebas masuk terus ambil nomor antrian. Begitu nomor antrian dipanggil, baru deh bisa serahin semua dokumen. Setelah dokumen diperiksa, mbak-mbak yang jaga loket langsung nagih biaya visa sambil ngasih kuitansi tanda terima. Ini nih biaya visa Korea:

– Single Visa (Visa kunjungan dibawah 90 hari) : Rp. 480.000,-
**Biaya visa tidak dapat dikembalikan apabila dibatalkan proses pengajuannya atau visa ditolak oleh pihak Kedubes Korea

sumber: Website Kedutaan Besar Republik Korea

Kuitansi tanda terimanya ngga boleh dibuang. Soalnya tanda terima itu yang nanti bakal dibuat bukti pengambilan visa. Si mbak yang jaga loket juga langsung info kalau visa gue bisa diambil hari ini (31.12.14); 10 hari dari tanggal gue apply visa.

Pengambilan Visa

Hari ini, gue ngambil visa.Tapi sebelum ngambil visa, tadi pagi gue telepon dulu ke nomer yang tertera di kuitansi sambil nyebutin nomer aplikasi gue. Waktu pengambilan visa itu adalah hari kerja jam 14.00 – 16.00.  Sistem pengambilannya, lu langsung serahin kuitansi ke loket, terus tunggu panggilan yang jaga. Lumayan ngga antri sih hari ini, mungkin karena hujan plus akhir tahun juga, jadi banyak yang ke puncak hehehehe…..

Begitu nama gue dipanggil, paspor di tangan, gue intip deh halaman visa gue. Daaaan….di approve! Masa berlaku visa 90 hari dari hari ini, single entry.

Seoul!! Wait for me!!

2 Responses to “Visa Oh Visa (Lagi): Catatan Kecil Soal Visa Korea”

  1. Nur Cholis December 3, 2015 at 5:07 PM #

    Hai Sassy

    kebetulan aku rencananya berangkat Jan 2017 ke korea. terkait visa jujur ajah aku khawatir banget gak approve. lebih khawatir lagi sih penerbangan di cancel hahhahah amit” yah.
    nah kalo aku berangkat jan 2017 better ngajuin visa di bulan apa yah?
    boleh di share donk kira” jumlah tabungan yang di approve ? 10 jt di tabungan bisa aprove gak ya? aku cm 5 hari disana.

    oiya kasih tips berangkat pas winter donk?

    Thanks

    • SassyChicks December 19, 2015 at 9:49 PM #

      hello hello, untuk visa bisa diajuin 2 bulan sebelum keberangkatan untuk jaga-jaga. jumlah tabungan, ngga ada aturan pasti sih, tapi klo gue pake rumus IDR 1jt x jumlah hari + harga tiket PP.
      Berangkat winter? Januari itu dingin banget, tapi enjoy aja sih! Bawa baju winter yang banyak ya ^^

Leave a comment